Mohon maaf, untuk saat ini data belum tersedia...
Mohon maaf, untuk saat ini data belum tersedia...
| Hari ini | : | 5 |
| Kemarin | : | 190 |
| Total | : | 43.089 |
| Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
| IP Address | : | 216.73.216.219 |
| Browser | : | Mozilla 5.0 |
Info
Kampung Tumbit Melayu adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Teluk Bayur Kabupaten Berau. Sejarah Kampung Tumbit Melayu tidak dapat diketahui secara tepat karena tidak ada catatan atau peninggalan yang dapat dijadikan rujukan ke masa lalu. Semua kejadian masa lalu diperoleh dari kajian alur sejarah yang dilakukan secara partisipatif. Dari wawancara dengan tokoh-tokoh tetua masyarakat yang mengetahui kejadian dan cerita turun menurun didapat alur kejadian yang pernah dialami oleh Kampung Tumbit Melayu.
Peperangan antara pasukan Kelay melawan suku Sarawak Malaysia, pasukan Kelay dipimpin oleh seorang bernama “SIBANG DILAY”. Dari pihak Sarawak gugur seorang prajurit bernama Marang, sampai sekarang disebut Rantau Mara’ang.
Dahulu orang suku Bugis campuran Banua sempat tinggal menumpang di Kampung Tumbit Dayak. Karena adat dayak, bila melaksanakan adat Bakudung Batiung sampai tujuh hari tujuh malam dan harus mengikuti sampai selesai. Karena memberatkan maka kepala suku menyarankan untuk membuat Kampung di hilir.
Secara berangsur-angsur orang banua pindah melewati sungai dan menempati rantau-rantau yaitu, Lapit Laggum, Lapit Rombak, Nasding, Long Jut, Long Pikat, Mara’ang, Mambung dan Tilap kemudian yang sekarang disebut Kampung Tumbit Melayu.
Tumbit Melayu berasal dari nama “IBU HUMBAK”, seorang pejuang yang berani tinggal di ujung tanjung (dalam bahasa dayak yang berarti Lampit). Dari sejarah Tumbit Melayu yang mempunyai pahlawan yang bernama IBU SI HUMBAK, maka tercetuslah kata “INDANTA” yang memiliki makna “IBU KITA”. Untuk mengenang nama Ibu Si Humbak digunakanlah kata “INDANTA” yang memiliki makna “IBU KITA” kemudian dituangkan kedalam Visi dari Kampung Tumbit Melayu, yaitu:
|
I |
N |
D |
A |
N |
T |
A |
|
Indah |
Nyaman |
Damai |
Anggun |
Naung |
Tentram |
Aman |
Hubungi Aparatur Kampung Untuk mendapatkan PIN
Total Populasi Kampung Tumbit Melayu
375 375
290 665
665
TOTAL : 665 ORANG
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
| Alamat | : | Jl. Danau Indah, RT. 01 Kampung Tumbit Melayu |
| Kampung | : | Tumbit Melayu |
| Kecamatan | : | Teluk Bayur |
| Kabupaten | : | Berau |
| Kodepos | : | 77352 |
Kampung Tumbit Melayu adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Teluk Bayur Kabupaten Berau. Sejarah Kampung Tumbit Melayu tidak dapat diketahui secara tepat karena tidak ada catatan atau peninggalan yang dapat dijadikan rujukan ke masa lalu. Semua kejadian masa lalu diperoleh dari kajian alur sejarah yang dilakukan secara partisipatif. Dari wawancara dengan tokoh-tokoh tetua masyarakat yang mengetahui kejadian dan cerita turun menurun didapat alur kejadian yang pernah dialami oleh Kampung Tumbit Melayu.
Peperangan antara pasukan Kelay melawan suku Sarawak Malaysia, pasukan Kelay dipimpin oleh seorang bernama “SIBANG DILAY”. Dari pihak Sarawak gugur seorang prajurit bernama Marang, sampai sekarang disebut Rantau Mara’ang.
Dahulu orang suku Bugis campuran Banua sempat tinggal menumpang di Kampung Tumbit Dayak. Karena adat dayak, bila melaksanakan adat Bakudung Batiung sampai tujuh hari tujuh malam dan harus mengikuti sampai selesai. Karena memberatkan maka kepala suku menyarankan untuk membuat Kampung di hilir.
Secara berangsur-angsur orang banua pindah melewati sungai dan menempati rantau-rantau yaitu, Lapit Laggum, Lapit Rombak, Nasding, Long Jut, Long Pikat, Mara’ang, Mambung dan Tilap kemudian yang sekarang disebut Kampung Tumbit Melayu.
Tumbit Melayu berasal dari nama “IBU HUMBAK”, seorang pejuang yang berani tinggal di ujung tanjung (dalam bahasa dayak yang berarti Lampit). Dari sejarah Tumbit Melayu yang mempunyai pahlawan yang bernama IBU SI HUMBAK, maka tercetuslah kata “INDANTA” yang memiliki makna “IBU KITA”. Untuk mengenang nama Ibu Si Humbak digunakanlah kata “INDANTA” yang memiliki makna “IBU KITA” kemudian dituangkan kedalam Visi dari Kampung Tumbit Melayu, yaitu:
|
I |
N |
D |
A |
N |
T |
A |
|
Indah |
Nyaman |
Damai |
Anggun |
Naung |
Tentram |
Aman |